- Jalankan Windows Virtual PC dengan meng-klik Start –> All Programs –> Windows Virtual PC –> Windows Virtual PC.
- Pada jendela explorer yang muncul, klik pada pilihan Create virtual machine untuk menampilkan kotak dialog Create a virtual machine yang akan menuntun kita dalam membuat mesin virtual yang kita inginkan melalui sebuah wizard.
- Pada bagian Specify a name and location for this virtual machine, isikan nama untuk mesin virtual yang akan dibuat, sebagai contoh saya mengisikan Ubuntu, lalu tentukan juga lokasi penyimpanan untuk mesin virtual tersebut pada bagian Location. Lanjutkan dengan meng-klik tombol Next.
- Pada bagian Specify memory and networking options, tentukan besarnya memory untuk mesin virtual yang akan dibuat dan klik tombol Next.
- Pada bagian Add a virtual hard disk, klik pada pilihan Create a virtual hard disk using advanced options lalu klik tombol Next.
- Pada bagian Choose the type of virtual hard disk to create, klik pada pilihan Dynamically expanding lalu tentukan nama untuk hardisk virtual yang akan dibuat berikut lokasi penyimpanannya.
- Pada bagian Specify size of virtual hard disk tentukan besarnya kapasitas hardisk virtual yang diinginkan. Sebagai contoh saya mengisikan nilai 20000 MB atau 20 GB.
- Akhiri wizard ini dengan meng-klik tombol Create.
- Sekarang mesin virtual baru dengan nama Ubuntu telah terbentuk. Pada jendela explorer yang masih terbuka, klik file Ubuntu yang baru saja dibuat lalu klik tombol Settings hingga kotak dialog Windows Virtual PC Settings ditampilkan.
- Klik pada pilihan DVD Drive untuk mengatur master instalasi yang akan digunakan, sebagai contoh saya menggunakan master instalasi dari file ISO seperti tampak pada gambar berikut ini.
- Tutup kotak dialog tersebut lalu klik-ganda pada file Ubuntu untuk menjalankannya hingga layar pertama Ubuntu akan menyapa kita :-)
- Klik pada pilihan Install Ubuntu untuk memulai instalasi lalu jalankan instalasi hingga selesai.
- Dan setelah instalasi selesai maka Ubuntu Linux sudah bisa digunakan walaupun tentu saja kita tidak akan mendapatkan fitur Seamless Integration pada Ubuntu ini.. :D
Demikian dan mudah-mudahan tulisan singkat ini ada gunanya.
Sumber : Arhiez.net